PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP PROMOSI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KOTA PALEMBANG DITINJAU DARI KONSEP (ATTENTION, INTEREST, DESIRE, ACTION


PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP PROMOSI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KOTA PALEMBANG DITINJAU DARI KONSEP (ATTENTION, INTEREST, DESIRE, ACTION)

“Robi Bunanjar, Misroni, M.Hum. Dr.Nor Huda, M.A”
Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan
 Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

ABSTRACT
          This study aims to determine the level of perceptions of users of library promotion in the Palembang City Archives and Library Service in terms of the AIDA concept (Attention, Interest, Desire, Action) and what are the obstacles / obstacles in carrying out promotional activities. This study uses descriptive quantitative research methods. The population in this study were visitors who visited the Palembang City Library with a total of 2,191 populations. In this study determined by the Slovin formula, the number of respondents was 96 people. Data collection techniques in this study were observations, questionnaires, interviews, documentation. Data analysis uses the mean and grand mean formulas. The results of this study indicate that the perceptions of library visitors in the promotion of the Archives and Library Office of the City of Palembang have been classified as good with a total value of 4.0 if categorized by the Likert scale, including the high category and the obstacles to the promotion of time limitations in implementing promotion and lack of interest in reading for the community.

Keywords: Perception, Library Promotion

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi pemustaka terhadap promosi perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang di tinjau dari konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dan apa kendala / hambatan dalam melaksanakan kegiatan promosi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Kota Palembang dengan jumlah 2,191 populasi. Dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus slovin, maka jumlah responden sebanyak 96 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini observasi, kuisioner, wawancara, dokumentasi. Analisis data menggunakan rumus mean dan grand mean. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi pemustaka terhadap promosi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang sudah tergolong baik dengan hasil total nilai rata-rata 4,0 jika di kategorikan dengan skala likert maka  termasuk kategori tinggi.dan adapun hambatan dari promosi keterbatasan waktu dalam melaksanakan promosi dan kurangnya minat baca bagi masyarakat.

Kata kunci : Persepsi, Promosi Perpustakaan


PENDAHULUAN.
A.  Latar belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, perputaran  roda  informasi  sangatlah cepat. Karena itu apabila masyarakat tidak mencoba mengikuti perkembangan informasi akan  jauh tertinggal. Salah satu sumber  informasi yang nyata pada saat ini adalah perpustakaan. Pengertian perpustakaan menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.[1]

Dalam hal ini Lasa HS menyatakan bahwa perpustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi.[2] Perpustakaan sendiri menurut Sutarno bila ditinjau dari jenisnya terdiri dari perpustakaan Nasional, perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus, perpustakaan pribadi, perpustakaan umum dan perpustakaan umum.[3] Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan merupakan lembaga pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka dan sekaligus sebagai sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi yang terdiri dari perpustakaan Nasional, perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus, perpustakaan pribadi dan perpustakaan umum.

Berdasarkan jenis-jenis perpustakaan yang disebutkan di atas peneliti hanya  berfokus pada perpustakaan umum saja. Perpustakaan umum sendiri menurut Sulistyo Basuki yang artinya terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, ras, agama, usia, pekerjaan dan pandangan politik.[4] Salah satu perpustakaan umum yang ada di wilayah Kota Palembang adalah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang.

Sejauh ini peran dan keberadaan perpustakaan dirasakan kegunaannya oleh masyarakat sebagai sumber informasi pembangunan maupun sarana belajar dan mengajar untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Perpustakaan menyediakan berbagai koleksi dari koleksi cetak maupun non cetak. Oleh karena itu, upaya memasarkan jasa menjadi penting agar koleksi yang ada diketahui dan dimanfaatkan pemakai secara maksimal.[5]

Menurut Winoto salah satu faktor yang menyebabkan perpustakaan kurang dimanfaatkan yaitu masyarakat yang belum mengetahui manfaat perpustakaan dan cara menggunakan perpustakaan.[6] Untuk mengatasi permasalahan tersebut diupayakan adanya usaha yang dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perpustakaan dan bagaimana cara menggunakannya sehingga dapat menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat. Untuk itu diperlukan suatu penyampaian pesan-pesan komunikasi melalui sebuah media. Dengan sampainya pesan tersebut kepada masyarakat, diharapkan seluruh kebutuhan pemakai dapat terpenuhi dan perpustakaan dapat berfungsi secara maksimal. Salah satu cara yang paling tepat agar perpustakaan dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat adalah dengan mengadakan kegiatan promosi.
Promosi perpustakaan juga menurut Sutarno adalah hal penting yang perlu dilakukan dalam sebuah perpustakaan. Promosi bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara perpustakaan dan calon pengguna. Karena salah satu keberhasilan sebuah perpustakaan adalah dapat di lihat dari tingkat kunjungan pengguna dan pemanfaatan informasi (koleksi) oleh pengguna.  Berikut data pengunjung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang:


Sumber : data pengunjung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang

Adapun data pengunjung menunjukan setiap tahun tingkat kunjungan perpustakaan menurun. Hal yang penting yang harus dipikirkan adalah dukungan dari manajemen, karena promosi mestinya termasuk dalam anggaran perpustakaan dan terintegrasi ke dalam proses perencanaan perpustakaan.[7] Pengertian promosi perpustakaan yang lainnya adalah kegiatan pengenalan sosialisasi mengenai seluk beluk dunia perpustakaan.[8] Dari pengertian di atas dapat bahwa pengertian promosi perpustakaan adalah usaha memperkenalkan dan membujuk pengguna perpustakaan, agar masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin.
Dalam sebuah promosi memerlukan sebuah konsep untuk membantu perpustakaan dalam mencapai tujuan, salah satunya yaitu dengan menggunakan konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Kotler dalam Steffanie menjelaskan bahwa:[9]
“Pesan yang efektif harus mengandung pesan yang ideal yaitu: “Ideally the message should gain attention hold interest, arouse desire, and elicit action (AIDA) model”. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa pesan yang efektif memenuhi karakteristik harus menimbulkan perhatian (Attention) sebuah informasi memenuhi karakteristik harus menarik perhatian sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Untuk itu sangat diperlukan gambar atau tulisan yang menyolok, serta kata-kata yang mengandung janji yang memberikan keistimewaan. Menimbulkan minat (Interest). maksudnya informasi yang disampaikan harus dapat menimbulkan perasaan ingin tahu lebih jauh sehingga konsumen mau melihat atau membaca. Menimbulkan keinginan (Desire), kebutuhan atau keinginan untuk memiliki, mamakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. Membuat tindakan (Action), upaya  yang telah dilakukan untuk membujuk konsumen agar segera melakukan tindakan, selanjutnya apabila konsumen puas dengan promosi yang dilakukan maka akan terjadi pembelian terhadap produkyang ditawarkan”.

Dengan menggunakan konsep AIDA dapat melihat bagaimana kepuasan pengguna dari promosi-promosi yang telah diadakan perpustakaan dan bagaimana sebuah perpustakaan menyampaikan informasi atau pesan yang baik kepada pengguna, sehingga dapat menimbulkan Attention (perhatian), Interest (ketertarikan), Desire (Keinginan), Action (tindakan) terhadap promosi yang telah disampaikan perpustakaan.

Kemudian berdasarkan konsep inilah peneliti melakukan observasi awal pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang dan telah dikonfirmasi oleh Ibu Novi Yana yang menyatakan bahwa upaya promosi yang telah dilakukan oleh pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang dengan memanfaatkan media sosial sebagai media promosi, seperti: lomba bercerita, spanduk, perpustakaan keliling (PUSLING), dan brosur. Adapun media promosi yang digunakan ini berisikan informasi berkenaan dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang misalnya  visi dan misi, persyaratan menjadi anggota perpustakan, jumlah pengunjung secara periodik, koleksi yang ada dan terkadang informasi mengenai event-event yang bertujuan menarik minat pemustaka untuk berkunjung seperti lomba menulis yang diharapkan meningkatkan minat masyarakat (pemustaka) terhadap perpustakaan.[10]

Bila dikaitkan dengan apa yang disampaikan oleh narasumber (Ibu Novi Yana) bahwa Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang telah melakukan langkah-langkah promosi perpustakaan. Disini, artinya perlu ada pengujian terhadap hasil dari promosi yang telah dilakukan kepada pemustaka. Salah satu bentuk pengujian yang dapat dilakukan adalah menguji persepsi pemustaka terhadap promosi yang dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang dengan mengacu pada  konsep AIDA guna melihat promosi-promosi yang telah diadakan perpustakaan dan bagaimana sebuah perpustakaan menyampaikan informasi atau pesan yang baik kepada pengguna, sehingga dapat menimbulkan Attention (perhatian), Interest (ketertarikan), Desire (Keinginan), Action (tindakan) terhadap promosi yang telah disampaikan perpustakaan.

Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti judul penelitian Persepsi Pemustaka Terhadap Promosi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang Ditinjau dari Konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)”.

B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana tingkat persepsi pemustaka terhadap promosi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang ditinjau dari konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)?
2.      Apa saja kendala/hambatan yang dihadapi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang dalam melakukan promosi  ditinjau dari konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)?
C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.    Memberikan analisis terhadap tingkat  persepsi pemustaka terhadap promosi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang ditinjau dari konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
2.    Untuk mengetahui kendala atau hambatan apa saja yang dihadapi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustkaan Kota Palembang dalam melakukan promosi ditinjau dari konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)



D.   Kerangka Teori
1.      Persepsi
Persepsi ialah proses internal kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi lingkungan kita. Menurut Widyatun dalam zohra Djohan persepsi atau tanggapan adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan menunjukan bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, memberi serta meraba (kerja indera) di sekitar kita.[11]
3.   Konsep AIDA
Dalam sebuah promosi memerlukan sebuah konsep untuk membantu perpustakaan dalam mencapai tujuan, salah satunya yaitu dengan menggunakan konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Kotler dalam Steffanie menjelaskan bahwa:[12] “Pesan yang efektif harus mengandung pesan yang ideal yaitu: “Ideally the message should gain attention hold interest, arouse desire, and elicit action (AIDA) model”. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa pesan yang efektif memenuhi karakteristik harus menimbulkan perhatian (Attention) sebuah informasi memenuhi karakteristik harus menarik perhatian sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Untuk itu sangat diperlukan gambar atau tulisan yang menyolok, serta kata-kata yang mengandung janji yang memberikan keistimewaan. Menimbulkan minat (Interest). maksudnya informasi yang disampaikan harus dapat menimbulkan perasaan ingin tahu lebih jauh sehingga konsumen mau melihat atau membaca. Menimbulkan keinginan (Desire), kebutuhan atau keinginan untuk memiliki, mamakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. Membuat tindakan (Action), upaya yang telah dilakukan untuk membujuk konsumen agar segera melakukan tindakan, selanjutnya apabila konsumen puas dengan promosi yang dilakukan maka akan terjadi pembelian terhadap produk yang ditawarkan”.
E.  Metodologi Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Penelitian ini  menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berhubungan dengan data numerik atau dibuat numerik. Prosedur penelitian dideskrifsikan secara tepat dan jelas.[13]
2.      Sumber Data
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber atau tempat objek penelitian dilakukan.[14]
Data Sekunder adalah data yang bersifat menunjang penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber seperti dari jurnal, artikel, kamus, surat kabar, dokumen dan data-data lain
3.      Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang per 6 bulan dari bulan Januari sampai bulan juni 2018. Dengan jumlah pemustaka 2.191 orang.
Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan cara accidental sampling. Accidental sampling adalah sampel diambil berdasarkan kemudahan data yang diperlukan/dilakukan seadanya, seperti mudah ditemui/ dijangkau/kebetulan ditemukan
Jadi untuk sampel, peneliti mengambil secara acak dari seluruh pengunjung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang yang merupakan bagian dari anggota perpustakaan dengan  rumus Slovin:     
                   
n =  

Dimana :
n  : Jumlah elemen / anggota sampel
N : Jumlah elemen/ anggota populasi
e  : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Perhitungan :
n =  
n =  
n =  

=   95,6 = 96

Angka 95,6 tersebut di bulatkan menjadi 96 orang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil tingkat kesalahannya sebesar 10% (0,1). Jadi berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka sampel yang diambil peneliti sebanyak 96 pemustaka.

4.      Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Kuisioner
Wawancara
Dokumentasi
5.      Instrumen Penelitian
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda dengan rentang nilai 5 pilihan jawaban yang menggunakan skala Likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial[15]. Sumber datanya berasal dari pemustaka. Responden mengisi angket dengan memberi tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia
.
6.      Uji Validitas dan Reabilitas
1.    Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya validitas yang rendah memiliki validitas yang rendah.[16]
Rumus penghitungan Pearson Product Moment menurut Sugiyono adalah sebagai berikut:
Keterangan:                                  
Rxy     : Koefisien korelasi antara item (X) dengan nilai total (Y)
X         : Nilai setiap item
Y         : Nilai total
N         : Jumlah responden


ΣX       : Jumlah skor X
ΣY       : Jumlah skor Y
ΣXY    : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Setelah diketahui nilai rhitung, maka peneliti akan membandingkannya dengan rtabel. Jika r hitung lebih besar dari rtabel maka pernyataan valid. Sebelum melihat r tabel, terlebih dahulu harus diketahui derajat bebas/degrees of freedom-nya(df). Yaitu dengan rumus:
           
Keterangan:
df        : degrees of freedom
N         : number of case
nr         : jumlah variabel

2.         Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data  karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel akan mengasilkan data yang dapat dipercaya.[17]
Untuk mengukur realibilitas, digunakan alat ukur dengan teknik alpha cronbach dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
r           :Koefesien Reliabilitas
k          : Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal
      : Varians butir-butir pertanyaan
        : Varians skors tes[18]
Varians butir itu sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
σi²        : Varians butir pertanyaan ke-n
∑Xᵢ      : Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke-n[19]
Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki harga r>rtabel pada taraf signifikan 10%.
7.    Teknik Pengolahan Data
a.   Editing
          Editing adalah adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan
b.    Tabulasi
          Tabulasi adalah adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas agar memudahkan dalam proses analisis.[20]
1.      Analisis Data
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan pada fenomena sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.[21]
Menurut Sugiyono Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Menurut Azwar analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskriptif mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak bermaksudkan untuk menguji hipotesis.[22]
Dalam analisis ini penulis mengunakan rumus Mean, rumus mean digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata dari setiap butir instrumen.
Mean
Keterangan:
X : rata-rata hitung / mean
ΣX : jumlah semua nilai kuesioner
N : jumlah responden.[23]

Setelah rata-rata dari jawaban responden diketahui, dilakukan perhitungan menggunakan rumus grand mean. Rumus grand mean ini digunakan untuk mengetahui rata-rata umum dari masing-masing butir pernyataan. Rumus grand mean adalah sebagai berikut:
𝐺𝑟𝑎𝑛𝑑𝑀𝑒𝑎𝑛
Untuk mencari rentang skala dari jawaban responden menggunakan rumus di bawah ini:

Keterangan:
RS            : Rentang Skala
m  : Skor tertinggi
n: Skor terendah
b   : Skala penilaian[24]

Maka perhitungan rentang skalanya sebagai berikut:


1.    Tingkat Persepsi Pemustaka Terhadap Promosi Ditinjau Dari Konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diuraikan bahwa nilai rata-rata tertinggi terdapat pada indikator Promosi Perpustakaan Membuat Saya membaca koleksi di  Perpustakaan dengan sub variabel Action (Tindakan) diperoleh nilai rata-rata tertinggi mencapai 4,36  dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah terdapat pada indikator Informasi dan Gambar yang Ada di Spanduk pada sub variabel Attention (Perhatian) diperoleh nilai rata-rata terendah mencapai 3,85 dengan kategori tinggi.
Hasil Analisis Tingkat Persepsi Pemustaka terhadap Promosi
 di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang
No
Sub Variabel
Nilai Rata-Rata
Kategori
1
Attention (perhatian)
4,20
Tinggi
2
Interest (Ketertarikan)
4,05
Tinggi
3
Desire (Keinginan)
4,20
Tinggi
4
Action (Tindakan)
4,29
Sangat Tinggi
 Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel diatas, Hasil Analisis Persepsi Pemustaka terhadap Promosi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang berjumlah empat  sub variabel, dengan nilai rata-rata diatas 4,0 dan jika dikategorikan dengan skala rata-rata maka masuk dalam kategori  Tinggi.

2.      Apa saja kendala/hambatan yang dihadapi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang dalam melakukan promosi  ditinjau dari konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
Kegiatan promosi perpustakaan merupakan aktivitas memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat luas agar mengenal atau mengetahui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang. Perpustakaan Kota Palembang merupakan unsur penunjang dalam pengembangan yang ditujukan kepada masayarakat luas agar dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Novi Yana sebagai pegawai perpustakaan,  tentang kegiatan Promosi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kota Palembang. Beliau menerangkan bahwa terdapat beberapa hambatan dalam kegiatan promosi.
 Keterbatasan waktu dalam kegiatan promosi, dikarenakan banyaknya tugas dari pegawai maka kegiatan tersebut menjadi kurang efisien”.
“Kurangnya minat baca maksudnya ialah pemustaka kurang minat salah satu promosi ialah dalam bentuk tulisan seperti; Brosur, Spanduk dsb. Terkadang masyarakat malas untuk membaca iklan yang telah dipasang. Keterbatasan dana untuk melakukan kegiatan promosi, kurangnya partisipasi pengolah perpustakan dalam kegiatan promosi, keterbatasan SDM dalam melaksanakan kegiatan promosi [25]

A.  SIMPULAN
1.    Berdasarkan hasil analisis data yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa secara umum promosi perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang menurut persepsi pemustaka dapat dikategorikan tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan total nilai rata-rata untuk keseluruhan sub variabel sebesar 4.0. Penjelasan hasil rata-rata hitung yang diperoleh mengenai persepsi pemustaka terhadap promosi perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang ditinjau dari konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) secara rinci adalah sebagai berikut:
a.       Sub variabel Attention (perhatian) memperoleh nilai 4,20. Artinya persepsi pemustaka terhadap lomba bercerita, brosur, spanduk, perpustakaan Keliling dapat menarik perhatian dikategorikan baik.
b.      Sub variabel Interest (ketertarikan) memperoleh nilai 4.05. Artinya persepsi pemustaka terhadap ketertarikan perpustakaan keliling, spanduk, lomba bercerita, brosur dapat dikategorikan baik.
a.         Sub variabel Desire (keinginan) memperoleh nilai 4,20. Artinya persepsi pemustaka terhadap keinginan datang ke perpustakaan, membaca dan meminjam koleksi di perpustakaan dapat ditegorikan baik.
b.         Sub variabel Action (tindakan) memperoleh nilai 4.29. Artinya persepsi pemustaka terhadap tindakan datang keperpustakaan, membaca, meminjam koleksi dapat dikategorikan baik.
2.    Berdasarkan hasil wawancara dengan staf perpustakaan kendala dan hambatan yang dihadapi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang ialah
a)      Keterbatasan waktu dalam melaksanakan kegiatan promosi,dan banyaknya tugas dari peg awai maka kegiatan tersebut sehingga kurang efektif dan efisien.
b)      Kurangnya minat baca pemustaka atau masyarakat terhadap  promosi dalam bentuk tulisan seperti; Brosur, Spanduk dsb. Terkadang masyarakat masih malas untuk membaca iklan yang telah dipasang.
c)      Keterbatasan dana untuk melakukan kegiatan promosi
d)     Kurangnya partisipasi pengolah perpustakan dalam kegiatan promosi
e)      Keterbatasan SDM dalam melaksanakan kegiatan promosi


DAFTAR PUSTAKA

Adele M. Fasick, Managing Children’s Service in The Public Library USA:Libraries Unlimited, 1991.

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012.

Darmono, Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Graha Ilmu, 2007.

Dokumentasi, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang, 2019.

Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial: Teori,  Konsep, Dasar, dan Implementasi, Bandung: Alfabeta, 2014

Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009
.
Karmidi Martoadmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Lasa HS, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: Gama Media, 2005

Lily Surayya dan Eka Putri, Metodologi Penelitian untuk Bidang Sains, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Martini Hardjoprakoso, Panduan Penyelengaraan Umum, Jakarta:Perpustakaan Nasional RI, 1992.

Mulyadi, Pengelolaan Perpustkaan Digital, Palembang: Noer Fikri, 2016

Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer ,Surabaya: Arkola, 2011

Pawit M. Yusuf, Pengantar Aplikasi Teori Ilmu Sosial Komunikasi Untuk Perpustakaan dan Informasi, Padjadjaran: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran, 2001.

Pawit M.Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2005.

Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009
Perpustakaan  Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Perpustakaan Umum dan Khusus, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI,2011.

Philip Kotler, Marketing Management, Millenium Edition ,New Jersey: Prentice-Hall, 2000.

Pungki Purnomo dan Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2010

Riduwan, Dasar-dasar Statistik, Bandung: Alfabeta, 2013
.
Rojidin, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: Cendikia,2008.

Septiyantono, dkk,. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003.

Sri Hartinah, Metode Penelitian Perpustakaan, Tangerang: Universitas Terbuka, 2014.

Stanton William J, Prinsip Pemasaran Jasa, Jakarta: Erlangga, 1996.

Surhasimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan  Praktik, Jakarta: Rinika Cipta, 2006.

Sulistyo-Basuki,Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta:Universitas Terbuka,1994.

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan  R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif, dan R dan D, Bandung : Alfabeta, 2013.

Sutarno NS, Perpustakaan Umum Pemerintah Provinsi Jakarta, Jakarta: Sinar Harapan,2003.

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto, 2006.
Suherman, Perpustakaan Sebagai Jantungnya Sekolah, Bandung: MQS Publishing, 2009.

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian. Cetakan Kesepuluh, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif di Lengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, Jakarta: Prenamedia Group, 2013.

Syihabudin Qalyubi, dkk., Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 2007.

Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, Jakarta: Universitas Terbuka, 1997.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora, Palembang: Fakultas Adab dan Budaya Islam Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2014.

Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Winoto Agung, Pengembangan Perpustakaan Modern di Indonesia, Bandung: Press Indo, 2000

Udang Sudarsana, Pembinaan Minat Baca, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Wawancara pribadi dengan Ibu Novi Yana, Pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Palembang 7 September 2018

Wawancara pribadi  dengan Ibu Dewi, pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang 27 Februari  2019. di Palembang

Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Jogjakarta: Andi Offset, 2004

Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan, Jakarta: Sagung Seto, 2009.

William J Stanton ,  Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1996.

 Zohra Djohan “ Persepsi Pemustaka Pelayanan Koleksi Khusus Karya Ilmiah Di  UPT Perpustakaan Uiversitas Hasanuddin Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol. XIV No.2, 2015.
Dari Internet
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di akses pada 19 Maret 2019 pada pukul 19.00 wib dari https://kbbi.web.id/  

Wikipedia diakses 11 Februari 2019, 07.00 WIB https://id.m.wikipedia.org/wiki/situs_web

Wikipedia, diakses pada 16 maret 2019 ,pada pukul 09.15 WIB, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/persepsi

Dari Skripsi/Jurnal.
Leka Mintarsih, “Tingkat Pemahaman Pemanfaatan Perpustakaan Melalui Brosur dan Website( Studi Kasus di UPT Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Semarang)”, Artkel di akses pada 20 Februari 2019 Pada Pukul 09.20 WIB. Dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/790  
Arlinah Imam Raharjo, Mengatur Strategi Perpustakaan, Artikel diakses pada 11-Februari-2019 pada pukul 08.15 wib dari http://faculty.petra.ac.ad/arlinah/perpustakaan/PROMOSI/promosi96.pdf
Zakiya Umami, “Persepsi Siswa Terhadap Promosi Perpustakaan di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta,” Skripsi ( Yogyakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga,2015), Diakses pada tanggal 12 Februari 2019 dari http://digilib.uin-suka.ac.id/17714/

Steffanie, Respon Pengunjung Terhadap Media Brosur  JATIM Park 2, Artikel (Surabaya: Program Studi  Ilmu Komunikasi,Universitas Kriten Petra, 2013), h.312 diakses pada tanggal 12 Februari 2019 dari https://www.dropbox.com/s/m89v9idd710rihi/jpkomunikasidd130320.pdf?dl=0






[1]Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 3
[2]Lasa HS, Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta: Gama Media, 2005), h. 48
[3]Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 37
[4]Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h .46
[5]Rojidin, Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta: Cendikia,2008), h. 65
[6] Winoto Agung, Pengembangan Perpustakaan Modern di Indonesia (Bandung: Press Indo, 2000), h. 32
[7] Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.39
[8] Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 1.18
[9]Steffanie, Respon Pengunjung Terhadap Media Brosur  JATIM Park 2, Artikel (Surabaya: Program Studi  Ilmu Komunikasi,Universitas Kriten Petra, 2013), h.312 diakses pada tanggal 12 Februari 2019 dari https://www.dropbox.com/s/m89v9idd710rihi/jpkomunikasidd130320.pdf?dl=0

[10]Wawancara pribadi dengan Ibu Novi Yana, Pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Palembang 7 September 2018
[11] Zohra Djohan “ Persepsi Pemustaka Pelayanan Koleksi Khusus Karya Ilmiah Di  UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol. XIV No.2, 2015 . h. 47.
[12]Zakiya Umami, “Persepsi Siswa Terhadap Promosi Perpustakaan di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta,” Skripsi ( Yogyakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga,2015), Diakses pada tanggal 12 Februari 2019 dari http://digilib.uin-suka.ac.id/17714/

[13]Sri Hartinah, Metode Penelitian Perpustakaan, (Tangerang: Universitas Terbuka, 2014), h 4.15
[14]Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif di Lengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Prenamedia Group, 2013), h. 16
[15]Riduwan, Dasar-dasar Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 38
[16]Syofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif di Lengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h. 251
[17]Syofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif di Lengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h. 29
[18]Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan Untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), h. 352
[19]Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, h. 353.
[20]Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, hl. 86-88
[21]Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial: Teori,  Konsep, Dasar, dan Implementasi.(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 287
[22]Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian. Cetakan Kesepuluh, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 126
[23]Surhasimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan  Praktik (Jakarta: Rinika Cipta, 2006),  h. 135
[24] Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 220
[25]Wawancara pribadi  dengan Ibu Novi Yana, pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang 6-April-2019. di Palembang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNIT MEKANISME KERJA PERPUSTAKAAN

Sejarah desa