UNIT MEKANISME KERJA PERPUSTAKAAN
UNIT MEKANISME KERJA PERPUSTAKAAN
Disusun
Oleh :
Robi Bunanjar
1564400085
UIN
RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS
ADAB DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organiasasi perpustakaan
merupakan penyatuan langkah dari seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh elemen-elemen dalam suatu lembaga. Perpustakaan adalah organisasi, berupa lembaga,
atau unit keria yang bertugas menghimpun koleksi pustaka dan menyediakannya
bagi masyarakat untuk dirnanfaatkan. Lembaga merupakan organisasi yang
otonom, sedang unit kerja merupakan organisasi di dalam oqganisasi, sehingga
memiliki lembaga induk. Tujuan perpustakaan sebagai organisasi
otonom agak berbeda dengan tujuan perpustakaan sebagai anak suatu organisasi
yang telah mempunyai tujuan tertentu. Tujuan perpustakaan yang terakhir ini
mendukung tujuan lembaga induknya.
Kegiatan atau kerja perpustakaan yang selalu dilakukan
oleh perpustakaan sangat bervariasi. Variasi kegiatan
tersebut tergantung kepada jenis perpustakaan dan ruang lingkup organisasinya. Sebuah perpustakaan
yang besar dapat membagi tugas dan pekerjaan kepada berbagai bidang, bagian,
subagian, divisi, urusan seleksi, subseksi, dan lain sebagainya.Sementara
perpustakaan yang relative kecil dapat menyederhanakan pembagian kedalam orang
dan jabatan yang terbatas pula. Namun pada prinsipnya ada beberapa hal yang
kegiatanya meliputi : Pengadaan, pengolohan, layanan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur satu unit kerja
perpustakaan?
2. Apa saja mekanisme dari perpustakaan?
3. Apa saja kerjasama di perpustakaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui unsur
dari suatu unit kerja perpustakaan.
2. Untuk mengetahui unit dari kerja
perpustakaan.
3. Untuk mengetahui pa saja kerjasama di perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perpustakaan sebagai unit kerja
Sebuah perpustakaan merupakan suatu
satuan kerja organisasi, badan atau lembaga.Satuan unit kerja tersebut dapat
berdiri sendiri, tetapi dapat juga merupakan bagian dari organisasi diatasnya
yang lebih besar. Perpustakaan yang berdiri sendiri misalnya : perpustakaan
umum, unit pelaksanaan teknis (UPT) perpustakaan pada universitas dan
perpustakaan nasional. Sedangkan perpustakaan yang merupakan bagian dari
organisasi yang lebih besar, misalnya perpustakaan khusus/kedinasan yang
bergabung dengan suatu lembaga yang mengkoordinasikannya dan perpustakaan
sekolah, yang bernaung dibawah lembaga pendidikan tersebut. Sebuah perpustakaan
sebagai salah satu unit kerja perpustakaan mempunyai unsur-unsur atau
persyaratan seperti : organisasi dalam surat keputusan pendiriannya harus
tercantum secara jelas sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut :
1.
Tugas
2.
Fungsi
3.
Garis wewenang
4.
Tanggung jawab serta struktur organisasi
Surat keputusan merupakan
landasan hukum, konsideran, pertimbangan tentang pembentukan perpustakaan dan
proses penyelenggaraan seluruh kegiatan perpustakaan. Selanjutnya dari sana
dapat dipelajari latar belakang dan alasan pembentukan unit kerja perpustakaan,
pedoman untuk menyususn kebutuhan, formasi, pejabat dan petugas atau penisian
karyawan, pedoman pengadaan anggaran dan ruang lingkup bidang kerjanya.
a.
Gedung (ruangan),
yang memadai dan cukup menampung koleksi pembaca, layanan, kegiatan pengelolaan
bahan pustaka dan kegiatan administrasi. Perpustakaan yang berdiri sendiri,
seperti telah disinggung diatas, biasanya memiliki sebuah bangunan tersendiri,
didesain khusus untuk perpustakaan dan dilengkapi dengan berbagai sarana,
prasarana, perabot, dan perlengkapan yang diperlukan, serata
persyaratan-persyaratan yang standar bagi perpustakaan. Akan tetapi
perpustakaan yang merupakan bagian dari suatu unit kerja dapat diberikan
ruangan-ruangan yang memadai, baik untuk menempatkan koleksi, semua inventaris
dan barangg-barang yang ada, maupun untuk melayani pengunjung. Gedung atau
ruangan perpustakaan merupakan salah satu kebutuhan dan fasilitas terpenting
untuk perpustakaan. Gedung atau ruangan yang representative merupakan daya
tarik tersendiri, baik bagi pegawai maupun pemakai perpustakaan.
b.
Koleksi bahan pustaka,
yang jumlah dan jenis serta kualifikasi minimalnya sudah ditentukan, dan sudah
ditentukan, dan sudah diolah. (diproses), sehingga siap dipinjamkan atau
dimanfaatkan masyarakat pemakai. setelah memenuhi persyaratan minimal
diupayakan pengembangannya. Setiap perpustakaan biasanya telah menetapkan
standar koleksinya, baik dalam hal jumlah, jenis, variasi, mutu, subjek, dan
focus, maupun masa periode penerbitannya. Koleksi perpustakaan merupakan faktor
terpenting bagi sebuah perpustakaan. Hal itu sesuai dengan konsep sebuah
perpustakaan sebagai pusat informasi, pendidikan, pembelajaran, penelitian, dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
c.
Perlengkapan dan perabot, terutama terdiri atas sekurang-kurangnya : rak buku, meja, dan
kursi untuk pegawai, lemari penyimpana bahan pustaka, rak untuk memajang bahan
pustaka, meja kursi baca, dan lemari katalog. Sebagian besar perabot dan
perlengkapan tersebut harus sudah ada sejak perpustakaan yang bersangkutan
dibuka, sehingga tugas-tugas dan fungsinya dapat berjalan. Semua perabot dan
perlengkapan perpustakaa harus diorganisasikan dengan baik meliputi
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusikan, pemakaian dan
perawatannya. Semua proses itu merupakan sebuah sistem yang berjalan sistematis
dan mekanistis, sehingga terhindar dari miis-management.
d.
Mata anggaran
tersebut merupakan sumber pembiayaan yang pasti/tetap, yang merupakan sarana
yang menjamin tersedianya anggaran pendapatan dan belanja setiap tahun. Mata
anggaran tersebut merupakan sumber pembinaan dan pengembangan perpustakaan.
Sumber tersebut diusahakan agar sumber annggaran itu ukan satu-satunya, tetapi
dicarikan sumber-sumber yang lain, yang sah dan dapat dipertanggung jawabkan.
Idealnya makin besar dan makin banyak sumbernya menjadikan perpustakaan lebih
leluasa untuk mengelolanya dalam rangka memajukan perpustakaan.
e.
Tenaga kerja,
yang meliputi Kepala perpustakaan, pejabat fungsional pustakawan dan tenaga
teknis perpustakaan, serta tenaga administrasi. Semua tenaga kerja harus memenuhi
persyaratan, kualifikasi, karena perpustakaan merupakan salah satu pekerjaan
yang bersifat professional- fungsional. Disamping memenuhi peraturan
perundang-undangan tentang kepegawaian yang berlaku. Semua tenaga
kerja/karyawan merupakan komponen organisasi yang ikut menentukan berkembang
atau tidaknya perpustakaan.
B.
Mekanisme Kerja Perpustakaan
a.
Menghimpun Informasi/ Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka
Hal-hal pokok yang harus ditetapkan berkaitan dengan koleksi adalah
:
1.
Menyusun rencana operasional pengadaan bahan pustaka yang meliputi :
·
Perumusan kebijakan tentang koleksi, mencakup pedoman, peraturan,
penekanan, penyedian anggaran.
·
Mempelajari peta dan kondisi masyarakat pemakai.
·
Presentasi bidang-bidang pengetahuan bahan pustaka yang akan
diadakan.
·
Seleksi, dengan berpedoman kepada atau bersumber pada katalog
terbitan, brosur dan selebaran, bibliografi, daftar tambahan, permintaan
pemakai, perkembangan penerbitan, perkembangan informasi, dan lain-lain.
2.
Menghimpun alat seleksi bahan pustaka.
Kegiatan ini adalah mengumpulkan semua sumber informasi literature
yang akan dipergunakan dalam proses penyeleksian dan penentuan bahan pustaka
yang akan diadakan. Sumber-sumber informasi ini seperti : katalog penerbit,
bibliografi bulletin, abstrak, brosur terbitan baru, dan lain-lain. Sumber
informasi yang juga sangat diperlukan adalah yang memuat gambaran tentang ini
buku, harga dan took buku yang menyediakan. Sumber selekksi yang lain adalah
saran-saran dari pengunjung, serta berpedoman kepada koleksi yang sudah ada,
baik untuk menambah judul bahan pustaka maupun jumlah eksemplar untuk
judul-judul yang tentang sangat dibutuhkan.
3.
Survei Minat Pemakai.
Kegiatan ini pada dasarnya adalah membuat instrument, mengumpulkan,
mengelolah dan menganalisis data serta membuat laporan hasil survey untuk
mengetahui bidang atau subjek yang diminati pemakai, jenis pustaka yang
diperlukan, termasuk jenis layanan yang dikehendakinya survey minat pemakai
dapat dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan para pemaki potensional yang
rajin menggunakan perpustakaan yang rajin menggunakan perpustakaan, atau
menyediakan formulir isian yang disediakan untuk pengunjung perpustakaan.
Mereka dipersilakan untuk menulis keinginandan kebutuhan koleksi bahan pustaka
dengan informasi yang lengkap, seperti pengarang, judul, penerbit, dan tahun
terbit. Perpustakaan yang dapat mengetahui secara lebih pasti tentang minat dan
kecenderungan pemakai, maka dalam proses pengadaan koleksi dapat lebih mengenai
sasaran, yakni memenuhi apa yang dikehendaki pemakai perpustakaan.
4.
Survei Bahan pustaka
Kegiatan mengamati langsung keberadaan bahan pustaka di penerbit,
toko buku, pameran, dan perpustakaan lainnya untuk mengetahui
·
Buku apa saja yang ada.
·
Buku yang sudah lama namun tetap penting dimiliki perpustakaan.
·
Hal-hal lain seperti bentuk fisik buku, perbandingan harga dan data
bibliografis lainnya.
·
Perkembangan penerbitan, baik terbitan baru, edisi revisi, cetak
ulang, terjemahan, saduran dan lain sebagainya.
Makin banyak
pengetahuan dan wawasan tentang bahan pustaka yang diperoleh melalui survey
ini, akan berpengaruh kepada pengadaan dan peningkatan kualitas koleksi
perpustakaan.
5.
Membuat dan menyusun desiderata.
Kegiatan ini adalah membuat deskripsi bahan pustaka dalam bentuk
kartu atau daftar dan disusun menurut aturan tertentu untuk digunakan sebagai
bahan seleksi bahan pustaka untuk pengadaan. Desiderata inilah yang utama
dipakai oleh tim penyeleksi melakukan tugasnya.
6.
Menyeleksi bahan pustaka
Dengan menggunakan daftar desiderata, laporan hasil survey minat
pemakai dan laporan hasil survey maka diadakanlah penyeleksian bahan pustaka
yang akan diadakan oleh perpustakaan untuk satu periose tahun anggaran atau
pengadaan secara insidentil untuk terbitan yang sedang “in” manakala tersedia
anggaran, sehingga dapat segera disajikan kepada pengunjung secara mungkin.
·
Proses Pengadaan. Pengadaan koleksi bahan pustaka dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain:
ü Pembelian baik
langsung maupun melalui pihak ketiga
ü Melakukan tukar
menukar.
ü Mendapatkan
bantuan/ sumbangan.
ü Mengadakan
seperti membuat foto kopi, membuat duplikasi, membuat CD, dan lain sebagainya.
ü Menerbitkan,
termasuk didalamnya memuat kliping Koran.
·
Mengevaluasi dan menyiangi Bahan Pustaka
Untuk mengetahui sejauh mana pemakaian bahan pustaka oleh
pengunjung dan bagaimana pemeliharaan atau perawatannya maka perlu dilakukan
evaluasi dan pengecekan serta penyiangan. Pengadaan bahan pustaka dilakukan
guna menambah dan melengkapi koleksi yang sudah ada, maka jumlahnya akan terus
bertambah. Akan tetapi setelah koleksi diletakan diruang perpustakaan dan
dipergunakan dapat mengalami penyusutan atau pengurangan. Hal itu terjadi
karena beberapa faktor, antara lain :
Ø Kerusakan
karena dipakai, dipinjam, dibaca, dan sudah tak dapat diperbaiki lagi.
Ø Dipinjamkan
tetapi tidak dikembalikan
Ø Hilang
Ø Dikeluarkan
dari jajaran, atau disiangi karena sudah kedaluarsa, tidak lagi dipakai.
Ø Diganti dengan
eedisi baru, dan lain-lain.
b.
Pengolahan
Pengolahan adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima
diperpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau ditempat tertentu yang
telah disediakan, dan kemudian siap dipakai pemustaka. Pekerjaan pengolahan
koleksi yang berbentuk tercetak maupun yang terekam dibedakan dan dipisahkan,
meskipun ada pekerjaan yang memiliki kesamaan. Untuk yang berbentuk tercetak
dan sejenisnya, maka pekerjaan pengolahan itu meliputi:
1.
Menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka :
ü Menentukan
sistem klasifikasi dan katalogisasi yang akan dipakai
ü Menentukan
kebijakan otomasi dan penggunaan komputer
ü merancang
kartu, slip, formulir yang diperlukan
2.
Regestrasi Bahan Pustaka
Kegiatan ini adalah mencatat identitas bahan pustaka buku induk maupun
sejenisnya, datapustaka yang didaftarkan pada buku induk meliputi :
a.
Nama penggarang
b.
Judul buku
c.
Tanggal diterima diperpustakaan
d.
Tahun terbit
e.
Edisi
f.
Nama penerbit
g.
Tempat dan tahun terbit
h.
Sumber
i.
Ket lain
3.
Pengecapan
Cap attau stempel untuk menandakan bahwa koleksi tersebut milik
perpustakaaan. Stempel yang menjadikan ciri atau identitas bahan pustaka agar
dapat dengan mudah dibedakan dengan koleksi lain, pengecapan perpustakaan pada
halaman tertentu, biasanya didepan, ditengah dan dibelakang.
4.
Klasifikasi
Diperpustakaan materi perpustakaan disusun menurut sistem tertentu
yang mampu menggolongkan buku yang bersubjek sama pada tempat yang sama. Sistem
berdasarkan warna, tinggi rendah, penggarang atau judul tidak mampu
mengelompokan buku bersubjekl sama maka dikembangkan klasifikasi perpustakaan.
Dalam pengembangan klasifikasi perpustakaan, digunakan pendekatan
taksonomis ditambah dengan berbagai konsep seperti :fase, faset, dan focus.
Sistem klasifikasi salah satunya adalah DDC, UDC dan lain-lain.
5.
Katalogisasi
Katalogisasi adalah kegiatan membuat deskripsi atau bibliografi
suatu bahan pustaka menurut standar atau peraturan tertentu.Hasil
mengkatalogisasi dapat berupa deskripsi yang dibuat dalam bentuk kartu katalog
atau yang dimuat dalam pangkalan komputer. Katalog merupakan wakil koleksi
bahan pustaka.
Katalog dibagi menjadi tiga macam yaitu :
I.
Katalogisasi sederhana
II.
Katalogisasi kompleks
III.
Katalog salinan
Kartu katalog yang dibuat dapat terdiri dari
I.
Katalog pengarang
II.
Katalog judul
III.
Katalog subjek
IV.
Katalog klasifikasi
6.
Pembuatan Kelengkapan Pustaka
Pembuatan kelengkapan pustaka adalahkegiatan menyiapkan dan membuat
kelengkapan pustaka agar pustaka itu siap dipakai, mudah dipergunakan, dan
untuk memelihara agar koleksi tetap dalam keadaan baik, kegiatan itu antara
lain:
1.
Label buku, yang berisi nomor panggil/ klasifikasi, tiga huruf
pertama penggarang, dan satu huruf pertama judul buku.
2.
Kartu buku dan kantong buku
3.
Slip buku atau slip tanggal kembali
4.
Sampul, untuk menjaga agar buku tetap dan tidak mudah rusak.
7.
Penjajaran kartu (file)
Kartu-kartu katalog yang sudah selesai dibuat sesuai dengan format,
deskripsi isi dan jumlah yang diperlukan, kemudian dijajarkan pada laci yang
atau lemari katalog.Penjajaran kartu-kartu itu sesuai abjad atau kamus.
8.
Penyusunan Koleksi dirak
Setelah buku atau bahan pustaka selesai diproses dan dilengkapi
dengan berbagai kelengkapan tersebut diatas, dan kartu-kartu katalog dijajarkan
menurut sistem tertentu.Kemudian bahan pustaka tersebut harus segera disusun
atau diatur dirak buku untuk dilayani kepada pemakai perpustakaan.
c.
Layanan
Layanan atau to service, di sebuah perpustakaan berbeda
dengan layanan dengan layanan pada kegiatan kemasyarakatan yang lain, seperti
layanan kesehatan, layanan kependudukan, dan layanan keagamaan. Prinsip-prinsip
layanan itu misalnya.
1.
Sesuai dengan atau untuk kebutuhan masyarakat yang dilayani.
2.
Diusahakan berlangsung cepat, tepat, mudah dan sederhana.
3.
Diciptakana kesan yang menarik dan menyenangkan atau memuaskan
pemakai.
Tugas-tugas
layanan perpustakaan merupakan kelanjutan kegiatan pengadaan dan pengolahan
yakni setelah koleksi bahan pustakan setelah diolah. Berikut ini adalah
beberapa hal yang dapat dikemukakan sehubungan dengan penyelenggaraan layan
perpustakaan
1.
Yang meleyani
Pekerjaan yang melayani pengunjung dan pemakai dilakukan oleh staf
layanan perpustakaan.Agar staf bagian layanan tersebut dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.maka harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Layanan
perpustakaan adalah dalam rangka pemanfaatan koleksi oleh masyarakat.Pemberian
layanan yang baik adalah yang dapat memenuhi kebutuhan, selera, minat dan
keinginan pemakai.
2.
Yang dilayankan
Perpustakaan merupakan jasa informasi, maka yang dilaksanakan
perpustakaan adalah meleyani kebutuhan pemakai yakni kebutuhan informasi yang
dilengkapi dengan fasilitas membaca, belajar, meneliti, berkereasi dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Semua koleksi yang akan dilayankan harus sudah
diolah, dikemas, dan disiapkan sedemikian rupa, sehingga dapat dengan mudah dan
cepat dipergunakan oleh pemakainya. Staf perpustakaan yang melayani pemakai
tidak sama dengan petugas pelayanan dibidang lain. Sebab layanan diperpustakaan
membutuhkan keterampilan, dan pengalaman, serta “penguasaan” semua sumber informasi
diperpustakaan.Mereka adalah pamong ilmu dan informasi yang harus mampu
memberikan bimbingan dan konsultasi jika dibutuhkan.
3.
Yang dilayani
Pemakai yang menjadi objek layanan adalah masyarakat pemakai
perpustakaan.Adapun kelompok pemakai tersebut adalah yang sesuai dengan tugas
dan fungsi perpustakaan yang bersangkutan, kecuali perpustakaan umum yang
melayani semua lapisan masyarakat.Pemakai perpustakaan mempunyai kebutuhan
informasi, karakteristik, keinginan, dan latar belakang sosial budaya yang
berbeda-beda.Namun semua mengkehendaki dilayani dengan sebaik-baiknya.untuk itu
staf layanan perpustakaan harus pandai-pandai menyesuaikan diri terhadap
pungunjung perpustakaan.
4.
Waktu layanan dilaksanakan
Layanan perpustakaan sebagai memenuhi keinginan dan kebutuhan
masyarakat biasanya waktu yang cocok adalah yang sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan dan disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya.Waktu tersebuat
biasanya sesuai dengan hari kerja pegawai dan instansi perpustakaan yang
bersangkutan misalnya untuk senin sampai jum’at dari pukul 08:00-17:00.Untuk
perpustakaan tertentu mungkin dapat membuka layanan sore dan malam hari.
Selanjutnya untuk perpustakaan yang lain dapat membuka layanan hari sabtu dan
minggu yang sesuai dengan kondisis pemakai setempat. Pada prinsipnya semakin
banyak waktu bagi pemakai perpustakaan akan semakin baik dengan begitu staf
layanan perpustakaan harus selalu siap setiap saat dan bersedia membantu
pemakai atau pengunjung.
5.
Pelaksanaanya
Untuk pelaksanaanya biasanya diatur oleh kepala perpustakaan dan
menurut kebijakan dan sistem yang diberlakukan oleh perpustakaan yang
bersangkutan. Kebijakan dan sistem layanan itu misalnya,
(1)
Terbuka dan tertutup.
(2)
Dengan sistem kartu anggota atau tidak.
(3)
Untuk umum atau terbatas.
(4)
Boleh miminjam ke luar atau hanya baca ditempat.
(5)
Harus membayar atau Cuma-Cuma.
BAB III
KESIMPULAN
Sebuah
perpustakaan merupakan suatu satuan kerja organisasi, badan atau lembaga.Satuan
unit kerja tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dapat juga merupakan bagian
dari organisasi diatasnya yang lebih besar. Perpustakaan yang berdiri sendiri misalnya : perpustakaan umum,
unit pelaksanaan teknis (UPT) perpustakaan pada universitas dan perpustakaan
nasional. Sedangkan perpustakaan yang merupakan bagian dari organisasi yang
lebih besar, misalnya perpustakaan khusus/ kedinasan yang bergabung dengan
suatu lembaga yang mengkoordinasikannya dan perpustakaan sekolah, yang bernaung
dibawah lembaga pendidikan tersebut. Sebuah perpustakaan sebagai salah satu
unit kerja perpustakaan mempunyai unsur-unsur atau persyaratan seperti :
organisasi dalam surat keputusan pendiriannya harus tercantum secara jelas
sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut, Tugas, Fungsi, Garis
wewenang, Tanggung
jawab serta struktur organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sutarno. Manajemen Perpustakaan.
Jakarta: Sagung Seto, 2006
Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu
Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.

http://r3394.blogspot.co.id/2013/09/konsep-dasar-kerjasama-perpustakaan-dan.html diakses pada hari Sabtu pukul 06.16 WIB.
Your Affiliate Money Making Machine is ready -
BalasHapusPlus, making money online using it is as simple as 1..2..3!
Here's how it all works...
STEP 1. Choose which affiliate products the system will promote
STEP 2. Add some PUSH BUTTON TRAFFIC (this LITERALLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system explode your list and sell your affiliate products for you!
Do you want to start making money?
Get the full details here